Ya Allah saksikanlah
CaturMulyono
Ada sms yang kurang menyenangkan
di kirimkan oleh seseorang yang kurang senang kepada kami, kemudian setelah
sholat subuh saya mengingat-ingat kembali perjuangan Rasulullah, bagaimana Rasulullah setiap hari dilempari kotoran hewan setiap mau berangkat ke masjid,
bagaimana Rasulullah di lempari batu penduduk thoif sampai berdarah, sampai
malaikat memberikan tawaran jika engkau perintahkan gunung tzur ini saya akan
balikan kemereka, apa jawab Rasulullah, jangan saya akan berdoa kepada Allah
semoga Allah akan memberikan dari anak turun mereka orang orang yang
mentauhidkan Allah, bagaimana Rasulullah di tuduh orang gila, tukang
sihir/dukun, bagaimana Rasulullah ditawari jika engkau ingin jadi raja maka
kami akan mengangkat engkau Muhammad jadi raja, jika ingin harta maka kami akan
memberikan harta yang banyak dan menjadikan engkau orang terkaya di jazirah
arab, apakah engkau ingin wanita, maka kami berikan wanita wanita yang
tercantik yang ada pada kami, tapi apa jawab rasululah, jika engaku kasih
matahari ada di tangan kananku rembulan ada di tangan kiriku maka aku tidak
akan meninggalkan dakwah ini.
Kemudia saya juga merenungi
firman Allah SWT, apakah kamu akan masuk surga begitu saja, akan tetapi aku
akan memberimu ujian mana yang jelas-jelas beriman dan mana yang tidak.
Dan berkaitan dengn sms itu juga
saya segera teringat kisah 3 pemuda yang terperangkap di dalam gua,
Dalam sebuah hadits riwayat Imam
Bukhari Muslim dikisahkan, ada tiga orang pemuda pergi hendak beribadah kepada
Allah. Di perjalanan hujan turun sangat lebat sekali. Lalu mereka pun
berlindung di dalam sebuah gua. Tiba-tiba jatuh sebuah batu sangat
besar menutupi mulut gua. Ketiga-tiga pemuda itu akhirnya terkurung
dan tidak dapat keluar.
Seorang dari mereka berkata
kepada yang lainnya, “Wahai hamba Allah, demi Allah, tidak ada yang dapat
menyelamatkan kita sekarang ini kecuali Allah Swt. Barangkali ada amal paling
baik yang pernah kita lakukan yang dapat kita kemukakan kepada-Nya untuk
menyelamatkan kita dari musibah ini”.
Salah seorang dari mereka lalu
berkata, “Ya Allah, saya pernah terpikat kepada seorang wanita yang sangat
cantik. Kerana aku memiliki kekuasaan dan kekayaan, lalu aku
bayar wanita itu dengan harga yang dikehendakinya. Ketika
kami berdua-duaan dan aku mempunyai kesempatan untuk berbuat zina,
tiba-tiba aku ingat siksa-Mu ya Allah, lalu aku batalkan niat buruk
itu. Ya Allah, seandainya apa yang aku perbuat itu baik menurut-Mu, tolong
geserkan batu besar yang menghalangi mulut gua ini.”
Selesai pemuda itu berkata-kata,
tiba-tiba batu besar yang menutupi mulut gua itu bergeser sedikit, tetapi
mereka belum dapat keluar.
Lalu pemuda kedua pula
berkata, “Ya Allah, aku pernah menyuruh sekelompok orang
bekerja dengan upah masing-masing setengah dirham. Ketika mereka selesai
bekerja, aku terus membayar upahnya. Tiba-tiba ada salah
seorang daripadanya menolak mengambil upah itu, kerana ia merasa melakukan dua
pekerjaan sekaligus. Ia hanya ingin diupah sebanyak satu dirham. Kerana
tidak bersetuju dengan kadar upahnya, orang itu lalu pergi begitu sahaja
tanpa mengambil upahnya terlebih dahulu.
Sepeninggalan orang itu, aku
laburkan wangnya yang setengah dirham itu sehingga menghasilkan banyak
keuntungan. Pada suatu hari orang tadi datang semula dan meminta upahnya
yang setengah dirham itu. Lalu aku berikan kepadanya 10 ribu dirham
dari keuntungan wangnya yang setengah dirham dari upahnya dahulu.
Orang tersebut terkejut dan mengatakan: “Jangan kamu hendak
bergurau, upah aku dahulu bukan sebesar ini tetapi hanya setengah dirham”.
Lalu aku jelaskan, bahawa wangnya yang setengah dirham itu telah aku
laburkan sehingga terus bertambah sampai sebanyak ini.
Setelah jelas, dia pun
mengambilnya dengan penuh bahagia dan rasa syukur. Ya Allah, Engkau Maha
Tahu, aku melakukan itu semata-mata kerana mengharapkan keredhaan-Mu. Ya
Allah, jika apa yang aku lakukan itu baik menurutMu, tolong angkat batu
yang menghalangi tempat keluar kami ini.”
Lalu batu itu bergeser kembali,
namun mereka tetap belum dapat keluar.
Pemuda yang ketiga pula lalu
berkata, “Ya Allah, kedua orang tua ku sudah sangat tua. Meskipun
demikian, aku sangat menyayangi keduanya dan aku tidak pernah minum atau
makan sebelum keduanya minum dan makan. Suatu hari aku bawakan sebotol air
susu untuk keduanya namun mereka sedang tidur dengan lena. Aku tidak
berani mengejutkannya, lalu aku tunggu sehingga keduanya bangun. Meskipun
anak aku waktu itu menangis meminta susu itu, namun aku tidak
memberikannya sebelum kedua orang tua aku meminumnya terlebih
dahulu. Apabila kedua orang tua ku bangun, aku terus memberinya
minum.
Ya Allah, Engkau Maha Tahu, apa
yang aku perbuat itu semata-mata kerana mengharap keredhaan-Mu,
maka tolong alihkan batu ini supaya kami dapat keluar”. Akhirnya batu itu
bergeser kembali dan akhirnya mereka dapat keluar dari gua tersebut
dengan selamat. (HR.Bukhari dan Muslim).
Kemudian saya sampaikan kepada
team ya Allah ya Rasulullah ketika di padang masyar Engkau Tanya apa yang kamu
perbuat di dunia ini, maka yang Allah saksikan kami di dunia telah menjadi guru
yang mendidik anak anak mengenalMu mengenalkan agamaMu mengenalkan rasulMU, mengajarkan
al quran, mengajarkan hadist, mengajarkan akhlaq dan mengajarkan halal dan
haram, semoga malaikat menjadi saksi atas ikrar kami. Amin