Senin, 11 Agustus 2014

Kisah anak Anak Rumah Cerdas diambil dari buku Anakku Inspirasiku


Ternyata Anak Bisa Diajak Bicara

            Menerapkan program sekolah memang harus sabar dan konsisten. Di sekolah ini kami menerapkan pelaksanaan program delapanbelas sikap yang tertera dalam asmaul husna. Menerapkan makanan yang halal dn thoyib. Seperti biasa anak-anak didik kami terutama yang masih toddler sering membawa makanan dari rumah. Biasanya sebelum jajanan itu dikonsumsi terlebih dahulu guru membaca komposisi dengan suara yang jelas. Tentu saja tujuannya agar murid-murid paham makanan mana yang aman untuk dikonsumsi dan mana yang kurang aman untuk dikonsumsi. Makanan yang kurang aman perlu diwaspadai akan berpengaruh buruk pada kesehatan jika dikonsumsi dalam waktu yang lama.
            Pagi itu saya melihat Sulthan datang ke sekolah tergopoh-gopoh sambil menenteng snack di tangannya. Seperti biasa sebagai pendidik di sekolah ini saya berkewajiban untuk memeriksa komposisi snack yang tercantum pada bungkusnya dan menjelaskannya pada si kecil.
            “Wow, Mas Sulthan bawa kue apa sayang?”
            “ Bawa ini, Bunda (Sebutan untuk ibu gurunya di sekolah)” dengan bangga ia menunjukkan kue di tangannya kepada saya. Matanya berbinar ceria pagi itu. 
            “Boleh bunda lihat komposisinya?”
            Sertamerta Sulthan mengulurkan kue ditangannya.
            Mengambil snack berkemasan itu membacanya dengan suara lantang membuat mata bening itu  menatapku dengan penuh rasa ingin tahu. Sampai ketika mata saya tertumbuk pada kata-kata monosodium glutamat sebagai salah satu bahan yang digunakan produk kue tersebut. Saya berhenti. Menatap matanya yang penuh harap agar saya segera membukakan kemasan kue itu. Ada kegamangan dalam hati saya untuk menebak responnya selanjutnya.
            “Maaf Sulthan, kue ini mengandung MSG. Menurut peraturan sekolah kue ini tidak diijinkan untuk dikonsumsi. Tidak aman untuk kesehatan Mas Sulthan karena dalam jangka panjang akan bisa merusak otak kita”.
            Seperti yang sudah saya duga. Sulthan merengek dan terus merengek. Dia seolah-olah sama sekali tidak memperhatikan penjelasan saya. Tidak tega sebetulnya melihat wajahnya yang memelas memohon agar ia diperbolehkan makan kue tersebut. Tapi ini sudah peraturan. Lagipula peraturan dibuat juga demi kebaikan murid-murid di sekolah ini. Tidak hanya merengek. Menit-menit selanjutnya adalah tangisan panjang. Sulthan tantrum.
            Segera saya peluk murid saya satu ini.
            “Bunda tahu Sulthan kecewa karena ingin sekali makan kue ini. Tapi kue ini tidak baik bagi Sulthan. Nanti Sulthan bisa sakit nak. Bunda tidak ingin Sulthan sakit” tangan saya spontan membelai rambutnya. Anak itu masih saja menangis.
            “Baiklah, bunda akan menunggu sampai Sulthan tenang kembali sehingga kita bisa melanjutkan aktivitas lain”
Dan sungguh saya benar-benar menunggu. Satu hal yang saya syukuri bahwa pada pagi yang sama tidak ada murid lain yang punya masalah yang sama atau setidaknya yang membutuhkan perhatian khusus seperti pada kasus Sulthan. Dengan demikian teman sesama guru masih bisa menyambut murid-murid lain yang berdatangan pagi itu.
Karena saya juga bersikukuh tidak mengijinkan Sulthan makan kue tersebut maka dengan berat hati akhirnya ia sendiri yang kemudian memasukkan kembali kue tersebut ke dalam tas.
Dan keajaiban itu datang pada keesokan harinya. Saat itu mealtime tiba. Sebagian anak sudah berkumpul dan dudukmelingkar untuk menikmati kue yang disediakan oleh sekolah. Tiba-tiba Sulthan datang dari belakang. Sepertinya ia barusaja mengambil sesuatu dari tasnya.
“Bunda, ini boleh dimakan enggak? Sehat enggak?” Sulthan mengulurkan kue yang dibawakan untuk bekal dari rumah hari itu.  Dengan isyarat ia berharap saya membaca dan memeriksa komposisi yang tertera pada bungkusnya. Seperti yang kemarin saya lakukan.
Ada getar dalam hati saya. Ternyata anak sekecil itu menangkap pelajaran yang saya sampaikan hari sebelumnya. Sungguh ia bisa diajak untuk bicara. Ia sudah paham sikap saya kemarin. Coba seandainya saja ketika dia tantrum di hari sebelumnya saya tidak tega dan memberikan apa yang dia mau  tentu dia akan belajar yang sebaliknya.Menangislah yang keras maka engkau akan mendapat apa yang engkau inginkan. begitu kali ya?
Tiba-tiba saya teringat beberapa orang tua yang menceritakan putera puterinya. Ketika mereka pergi ke supermarket maka dngan percaya diri mereka selalu bertanya kepada mamanya apakah kue ini sehat, apakah mengandung MSG, Pengawet? Aspartam?  Atau zat lainnya yang sejenis. Meskipun dengan geli mama mereka juga menyampaikan bahwa kadang anak-anak menyebutnya belum tepat. Kadang mereka keliru dengan menyebut SGM, SG atau ikpt. Satu yang kami pastikan bahwa konsep makanan yang halal dan sehat sudah masuk ke dalam benak mereka dan mereka terus belajar untuk mengaplikasikannya.
Nb: Bagi yang ingin memiliki buku rumah cerdas bisa pesan dulu ya....

Minggu, 10 Agustus 2014

Peluang Usaha Penitipan Anak

Rumah Cerdas di dirikan pada tahun 2006 oleh pasangan suami istri dr Martina Sylvarini dan Catur Mulyono SE, berangkat dari cintanya kepada anak, dibukalah baby school muslim, saat itu mendapat suport dari direktur Radar Malang Bapak H. Usman Syahadat diberikan kesempataan iklan di Radar Malang, dari ide baby school ini  mendapatkan murid 13 anak. Waktu terus berjalan pada tahun 2007 membuka kelompok bermain dan tahun 2008 membuka penitipan anak,Waktu itu  ada seorang ibu barusan pindah dari surabaya dan  membawa anaknya ia bekerja sebagai supliyer obat obat ke apotik, kerjanya sampai malam, waktu itu meminta kami untuk membuatkan penitipan anak, akhirnya berangkat dari menolong ini kami buka penitipan anak, tahun 2009 kami kembangkan dengan sistem kemitraan atau franchise, cabang  kami pertama ada di depok sampai sekarang berkembang sangat bagus. dan sampai  sekarang total  ada 9 cabang. Kami targetkan tahun ini ada tambahan cabang 10 cabang baru, bagi yang ingin menjadi mitra bisa kontak kami di 08123398179/08123305574 atau email rumahcerdas_13@yahoo.com
Anda dapat juga melihat di web kami sebagai berikut:
www.rumahcerdas.co.id
www.doktervivi.com
www.rumahcerdas-depok.com
www.rumahcerdascibubur.com
www.peluangusahapenitipananak.blogspot.com
www.penitipananakmuslim.blogspot.com
www.usahapenitipan-bayi.blogspot.com
www.memulaiusahapenitipananak.blogspot.com
www.usahapenitipananak.blogspot.com
www.usahatempatpenitipananak.blogspot.com
www.usahajasapenitipananak.blogspot.com
www.bisnispenitipananak.blogspot.com
www.bisnistempatpenitipananak.blogspot.com
www.bisnisjasapenitipananak.blogspot.com
www.usaharumahtempatpenitipananak.blogspot.com

Semangat dan keyakinan kami adalah bisa menolong para orang tua untuk mendidik anak anak terutama bagi para orang tua yang bekerja. anak anak tetap mendapatkan kasih sayang dan pendidikan yang optimal. semoga dengan ijin Allah SWT kami bisa menjadi tempat penitipan yang amanah, profesional dan terpercaya. Jika anda ingin berkonsultasi tentang anak bisa dengan dokter vivi sebagai dokter parenting di email.dokter_vivi@yahoo.com

INFO RCM