Minggu, 23 November 2014
Rabu, 22 Oktober 2014
Seminar Sex Education For Child By Dokter Vivi Dokter Parenting Minggu, 9 November 2014
Salah satu tanda akhir zaman adalah merebaknya zina dan riba, para orang tua mari kita dengan sadar membangun anak anak kita dengan pndasi yang kuat baik agama, skill dan ilmu pengetahuan. Untuk bekal kesuksessan di dunia dan akhirat. para orang tua banyak dari kita baik sadar atau tidak sadar terkena dampak dari perang pemikiran yang dilancarkan untuk merusak generasi islam. mari kita ikuti seminar bagaimana mengenalkan pendidikan sex kepada anak anak kita. Minggu, 9 november 2014 jam 09.00 sp 12.00 di hotel swiss bellin. hub 08123305574 by rumah cerdas
Kamis, 02 Oktober 2014
Senin, 29 September 2014
Minggu, 07 September 2014
Anak Anak Rumah Cerdas Malang
Inilah Perbincangan Para Calon Ilmuwan di Kelas Todler Rumah Cerdas
Seperti biasa saat
anak-anak istirahat menikmati bekal kuenya masing-masing para guru
memanfaatkannya untuk bergantian melaksanakan sholat dhuha. Demikian pula yang
saya lakukan pagi itu. Memasuki rakaat kedua tiba-tiba bacaan sholat saya
terhenti. Telinga saya menangkap obrolan dari para anak didik saya.
Salah seorang anak
tersebut berkata tentang buaya. Dengan serta merta temannya yang lain menyahut.
“Buaya itu binatang
carnivora. Kalau yang makan tumbuhan itu binatang herbivora. Betul kan Ki?”
nampaknya Erland tidak yakin. Ia mencari
pembenaran statmennya pada Kiki temannya.
“Iya
bener” tukas Kiki tegas.
Sertamerta
tanpa dikomando mereka serempak menyanyikan lagu tema binatang. Teman-tema yang
lain yang berada di sekitarnya ikut nimbrung. Seingat saya lagu tersebut saya
ajarkan ketika pelajaran dengan tema binatang beberapa waktu yang lalu.
Ternyata mereka sudah hafal dan mernyanyikannya dengan penuh semangat.
“Carnivora hewan pemakan
daging, herbivora makan tumbuh-tumbuhan. Begitu ya Ki?” lagi-lagi Erland
meminta pembenaran kepada Kiki ketika dia merasa tidak yakin.
Kiki
membenarkan. Ia kemudian menyebutkan binatang-bintang lain. Mana yang termasuk
Carnivora mana yang termasuk herbivora dan seterusnya. Teman-teman yang lain
juga masing-masing berteriak menyampaikan pendapatnya. Seingat saya mereka
menyebutkannya dengan tepat.
Tito bahkan meraih boneka sapi di dekatnya. Memperlihatkan
pada teman-temannya sembari menjelaskan.
“Ini binatang mamalia. Binatang mamalia menyusui
anaknya!” ucapnya bersemangat.
Subhanallah. Saya tersentak mendengarnya. Ada
keharuan yang mengalir dalam dada. Anak-anak todler ini ternyata sudah menangkap pelajaran yang pernah saya
sampaikan pada mereka. Mereka ibarat para ilmuwan yang sedang berdiskusi
tentang klasifikasi binatang.
Ups!Saya hampir terlupa bahwa saya sedang sholat dhuha. Sungguh saya
menangkap semua pembicaraan mereka.Astaghfirullah. Jadilah saya mengulangi
kembali sholat dhuha saya.
Senin, 01 September 2014
Dua Keping Kue Itu....
Dua Keping Kue Itu....
Di ambil dari buku Anakku Inspirasiku by Rumah Cerdas
Sekolah sudah mulai sepi.
Sore itu anak-anak Rumah Cerdas sudah pada pulang dijemput orang tuanya
masing-masing. Ah, tidak.Masih ada satu yang tertinggal. Rupanya Kiki belum
dijemput. Tiba-tiba ia datang menghampiri saya. Tampak dua keping kue
tergenggam di tangannya.
“Bunda, minta tolong
bukakan kuenya” Saya memungut kue itu dari tangannya. Rasa-rasanya ini kue yang
ada di keranjang tempat kue yang tadi saya lihat. Kue ini adalah kue milik
siswa todler yang tertinggal.
“Maaf Kiki, tapi ini kue
milik siapa? Apakah kue Kiki?” tanya saya memancing.
“Bukan. Ini kuenya Erland”
spontan ia menjawab.
“Apakah Kiki tadi sudah
ijin Erland?” tanya saya lagi mengamati mimik wajahnya.
“Belum”
“Lalu kalau belum ijin, menurut
Kiki boleh dimakan atau tidak?”
“Tidak boleh” jawabnya
polos.
“Kalau bagitu sebaiknya apa
yang kita lakukan ya?” Pancing saya lagi.
Kiki terdiam. Saya tahu ia
sangat ingin memakan kue itu. Saya menyimpulkan itu dari ekspresi wajahnya.
Tapi apa kalimat yang muncul dari bibir mungil itu sungguh mencengangkan.
“Harus dikembalikan bunda.
Besok diberikan kembali pada Erland” Kiki menyerahkan kedua kue itu kepadaku.
Secepatnya saya memberikn apresiasi. Saya peluk sosok mungil di depan saya
itu. Hati saya bergetar.
“Alhamdulillah Kiki
sayang. Hebat sekali. Sudah bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang
tidak”
Anak itu tersenyum lebar. Membalas pelukuan saya.
Senin, 11 Agustus 2014
Kisah anak Anak Rumah Cerdas diambil dari buku Anakku Inspirasiku
Ternyata Anak Bisa Diajak Bicara
Menerapkan
program sekolah memang harus sabar dan konsisten. Di sekolah ini kami
menerapkan pelaksanaan program delapanbelas sikap yang tertera dalam asmaul
husna. Menerapkan makanan yang halal dn thoyib. Seperti biasa anak-anak didik
kami terutama yang masih toddler sering membawa makanan dari rumah. Biasanya
sebelum jajanan itu dikonsumsi terlebih dahulu guru membaca komposisi dengan
suara yang jelas. Tentu saja tujuannya agar murid-murid paham makanan mana yang
aman untuk dikonsumsi dan mana yang kurang aman untuk dikonsumsi. Makanan yang
kurang aman perlu diwaspadai akan berpengaruh buruk pada kesehatan jika dikonsumsi
dalam waktu yang lama.
Pagi
itu saya melihat Sulthan datang ke sekolah tergopoh-gopoh sambil menenteng
snack di tangannya. Seperti biasa sebagai pendidik di sekolah ini saya berkewajiban
untuk memeriksa komposisi snack yang tercantum pada bungkusnya dan
menjelaskannya pada si kecil.
“Wow,
Mas Sulthan bawa kue apa sayang?”
“
Bawa ini, Bunda (Sebutan untuk ibu gurunya di sekolah)” dengan bangga ia
menunjukkan kue di tangannya kepada saya. Matanya berbinar ceria pagi itu.
“Boleh
bunda lihat komposisinya?”
Sertamerta
Sulthan mengulurkan kue ditangannya.
Mengambil
snack berkemasan itu membacanya dengan suara lantang membuat mata bening
itu menatapku dengan penuh rasa ingin
tahu. Sampai ketika mata saya tertumbuk pada kata-kata monosodium glutamat
sebagai salah satu bahan yang digunakan produk kue tersebut. Saya berhenti.
Menatap matanya yang penuh harap agar saya segera membukakan kemasan kue itu.
Ada kegamangan dalam hati saya untuk menebak responnya selanjutnya.
“Maaf
Sulthan, kue ini mengandung MSG. Menurut peraturan sekolah kue ini tidak
diijinkan untuk dikonsumsi. Tidak aman untuk kesehatan Mas Sulthan karena dalam
jangka panjang akan bisa merusak otak kita”.
Seperti
yang sudah saya duga. Sulthan merengek dan terus merengek. Dia seolah-olah sama
sekali tidak memperhatikan penjelasan saya. Tidak tega sebetulnya melihat
wajahnya yang memelas memohon agar ia diperbolehkan makan kue tersebut. Tapi
ini sudah peraturan. Lagipula peraturan dibuat juga demi kebaikan murid-murid
di sekolah ini. Tidak hanya merengek. Menit-menit selanjutnya adalah tangisan
panjang. Sulthan tantrum.
Segera
saya peluk murid saya satu ini.
“Bunda
tahu Sulthan kecewa karena ingin sekali makan kue ini. Tapi kue ini tidak baik
bagi Sulthan. Nanti Sulthan bisa sakit nak. Bunda tidak ingin Sulthan sakit”
tangan saya spontan membelai rambutnya. Anak itu masih saja menangis.
“Baiklah,
bunda akan menunggu sampai Sulthan tenang kembali sehingga kita bisa
melanjutkan aktivitas lain”
Dan sungguh saya benar-benar menunggu. Satu hal yang
saya syukuri bahwa pada pagi yang sama tidak ada murid lain yang punya masalah
yang sama atau setidaknya yang membutuhkan perhatian khusus seperti pada kasus
Sulthan. Dengan demikian teman sesama guru masih bisa menyambut murid-murid
lain yang berdatangan pagi itu.
Karena saya juga bersikukuh tidak
mengijinkan Sulthan makan kue tersebut maka dengan berat hati akhirnya ia
sendiri yang kemudian memasukkan kembali kue tersebut ke dalam tas.
Dan keajaiban itu datang pada keesokan
harinya. Saat itu mealtime tiba. Sebagian anak sudah berkumpul dan
dudukmelingkar untuk menikmati kue yang disediakan oleh sekolah. Tiba-tiba
Sulthan datang dari belakang. Sepertinya ia barusaja mengambil sesuatu dari
tasnya.
“Bunda, ini boleh dimakan enggak?
Sehat enggak?” Sulthan mengulurkan kue yang dibawakan untuk bekal dari rumah
hari itu. Dengan isyarat ia berharap
saya membaca dan memeriksa komposisi yang tertera pada bungkusnya. Seperti yang
kemarin saya lakukan.
Ada getar dalam hati saya. Ternyata
anak sekecil itu menangkap pelajaran yang saya sampaikan hari sebelumnya.
Sungguh ia bisa diajak untuk bicara. Ia sudah paham sikap saya kemarin. Coba
seandainya saja ketika dia tantrum di hari sebelumnya saya tidak tega dan
memberikan apa yang dia mau tentu dia
akan belajar yang sebaliknya.Menangislah yang keras maka engkau akan mendapat
apa yang engkau inginkan. begitu kali ya?
Tiba-tiba saya teringat beberapa orang
tua yang menceritakan putera puterinya. Ketika mereka pergi ke supermarket maka
dngan percaya diri mereka selalu bertanya kepada mamanya apakah kue ini sehat,
apakah mengandung MSG, Pengawet? Aspartam?
Atau zat lainnya yang sejenis. Meskipun dengan geli mama mereka juga
menyampaikan bahwa kadang anak-anak menyebutnya belum tepat. Kadang mereka
keliru dengan menyebut SGM, SG atau ikpt. Satu yang kami pastikan bahwa konsep
makanan yang halal dan sehat sudah masuk ke dalam benak mereka dan mereka terus
belajar untuk mengaplikasikannya.
Nb: Bagi yang ingin memiliki buku rumah cerdas bisa pesan dulu ya....
Minggu, 10 Agustus 2014
Peluang Usaha Penitipan Anak
Rumah Cerdas di dirikan pada tahun 2006 oleh pasangan suami istri dr Martina Sylvarini dan Catur Mulyono SE, berangkat dari cintanya kepada anak, dibukalah baby school muslim, saat itu mendapat suport dari direktur Radar Malang Bapak H. Usman Syahadat diberikan kesempataan iklan di Radar Malang, dari ide baby school ini mendapatkan murid 13 anak. Waktu terus berjalan pada tahun 2007 membuka kelompok bermain dan tahun 2008 membuka penitipan anak,Waktu itu ada seorang ibu barusan pindah dari surabaya dan membawa anaknya ia bekerja sebagai supliyer obat obat ke apotik, kerjanya sampai malam, waktu itu meminta kami untuk membuatkan penitipan anak, akhirnya berangkat dari menolong ini kami buka penitipan anak, tahun 2009 kami kembangkan dengan sistem kemitraan atau franchise, cabang kami pertama ada di depok sampai sekarang berkembang sangat bagus. dan sampai sekarang total ada 9 cabang. Kami targetkan tahun ini ada tambahan cabang 10 cabang baru, bagi yang ingin menjadi mitra bisa kontak kami di 08123398179/08123305574 atau email rumahcerdas_13@yahoo.com
Anda dapat juga melihat di web kami sebagai berikut:
www.rumahcerdas.co.id
www.doktervivi.com
www.rumahcerdas-depok.com
www.rumahcerdascibubur.com
www.peluangusahapenitipananak.blogspot.com
www.penitipananakmuslim.blogspot.com
www.usahapenitipan-bayi.blogspot.com
www.memulaiusahapenitipananak.blogspot.com
www.usahapenitipananak.blogspot.com
www.usahatempatpenitipananak.blogspot.com
www.usahajasapenitipananak.blogspot.com
www.bisnispenitipananak.blogspot.com
www.bisnistempatpenitipananak.blogspot.com
www.bisnisjasapenitipananak.blogspot.com
www.usaharumahtempatpenitipananak.blogspot.com
Semangat dan keyakinan kami adalah bisa menolong para orang tua untuk mendidik anak anak terutama bagi para orang tua yang bekerja. anak anak tetap mendapatkan kasih sayang dan pendidikan yang optimal. semoga dengan ijin Allah SWT kami bisa menjadi tempat penitipan yang amanah, profesional dan terpercaya. Jika anda ingin berkonsultasi tentang anak bisa dengan dokter vivi sebagai dokter parenting di email.dokter_vivi@yahoo.com
Anda dapat juga melihat di web kami sebagai berikut:
www.rumahcerdas.co.id
www.doktervivi.com
www.rumahcerdas-depok.com
www.rumahcerdascibubur.com
www.peluangusahapenitipananak.blogspot.com
www.penitipananakmuslim.blogspot.com
www.usahapenitipan-bayi.blogspot.com
www.memulaiusahapenitipananak.blogspot.com
www.usahapenitipananak.blogspot.com
www.usahatempatpenitipananak.blogspot.com
www.usahajasapenitipananak.blogspot.com
www.bisnispenitipananak.blogspot.com
www.bisnistempatpenitipananak.blogspot.com
www.bisnisjasapenitipananak.blogspot.com
www.usaharumahtempatpenitipananak.blogspot.com
Semangat dan keyakinan kami adalah bisa menolong para orang tua untuk mendidik anak anak terutama bagi para orang tua yang bekerja. anak anak tetap mendapatkan kasih sayang dan pendidikan yang optimal. semoga dengan ijin Allah SWT kami bisa menjadi tempat penitipan yang amanah, profesional dan terpercaya. Jika anda ingin berkonsultasi tentang anak bisa dengan dokter vivi sebagai dokter parenting di email.dokter_vivi@yahoo.com
Rabu, 28 Mei 2014
Kisah Ananda Malvin dan Orang Tua, Anak PG A Rumah Cerdas
Dalam kesempatan ini rumah cerdas baby school, sekolah bayi, daycare, penitipan anak, kb tk rumah cerdas akan berbagi kisah anak dengan orang tua berikut kisahnya....
Saya Desi Indah mama dari ananda Malvin Khairul Azam yang
biaya di pangil “Alvin atau Al”, Awal perkenalan saya dengan Rumah Cerdas
Malang melalui media social “Facebook”. Kebetulan saat itu kami akan
pindah ke kota Malang setelah 3 tahun
kami tinggal di Semarang. Alasan kami menyekolahkan Al saat itu adalah lingkungan rumah kami di
Mlang yang sangat minim dengan teman sebaya Al. Saat itu saya sangat
tertarik dengan Rumah Cerdas Malang
karena metode pengajarannya dan satu lagi karena kepemilikannya di pegang oleh
seorang Psikolog Anak. Mantab Akhirnya
kami menyekolahkan Al di Rumah Cerdas Malang. Kami yakin ini yang terbaik buat
Al…….
Awalnya Al yang “ kolokan” alias manja ini memasuki hari
pertamanya masuk sekolah dengan tangisan, rengekan, rewel, dan selalu menarik
mamanya untuk duduk disampingnya dengan bunda dan teman temannya. Saya pikir
tidak apalah mungkin masih penyesuian. Tapi ini berlangsung selama 5 hari di
sekolah. Aduh pikirku saat itu kalau selalu begini aku ikut dong sekolah sama
bunda dan temannya. Mau sampai kapan…???. Minggu berikutnya hari pertama ke
sekolah saat itu saya sudah mempersiapkan diri untuk “ikut sekolah” bersama
Al…. tapi saya dibuat terkejut saat bunda sudah menyambut kami dan al mau
mencium tangan ku tanda kami harus berpisah cukup sampai di depan pintu kelas.
Alhamdulillah sampai saat ini dia sudah bisa
bersekolah sendiri dan merasa
senang.
Kebetulan Papa Al
bekerja di luar kota yang menuntut beliau bertemu saya dan Malvin setiap
bulan sekali. Suatu ketika si papa tidur
pulas karena mungkin kecapekaan di perjalanan pulang dan melupakan waktu. Saat
azdan dhuhur berkumandang tiba –tiba…”mama it adzan”. Kata al kepada ku …. Lari
dia menuju kamar… “papa papa sudah adzan…itu! Bangun bangun ayo sholat dulu,”
teriak al pada si papa sambil di naikinya tubuh sipapa. Terkejut papa di
bangunkan oleh al …sambil tersenyum dan mendium al…’ya saying, lho anak papa
sudah bisa bangunin papa pas waktu adzan,..terimakasih ya nak. Dan wudhulah
mereka bersama dan kami berjamaah meskipun nhanya ikut satu rokaat…. Sudah
sangat senang dengan perkembangan al setelah bersekolah di rumah cerdas malang.
Tidak hanya itu saja ketika kami pergi bersama ke taman
safari Indonesia, masuklah kami ke kawasan hari mau , tiba tiba al berkomentar”
mama lihat itu hewan karnivora makannya daging “ kontan kita semua kaget lho
nak sudah tahu dari mana itu karnivora kakaknya saja yang beda sekolah tk belum
tahu, subhanallah anak ku makin tahu wawasannya luas…
Dari situlah kenapa saya dan suami yakin dan sangat yakin
bahwa rumah cerdas malang adalah pilihan sekolah yang tepat buat buat hati kami
Malvin. Kami juga tidak mempermasalahkan jam sekolah bagi kami itu sudah sangat
adil buat kami 5 hari bersekolah dan mendapatkan ilmu yang tidak kami berikan
di rumah.
Demikian kisah sederhana ini semoga memberikan inspirasi kepada kita semua. aamiin. Rumah cerdas memiliki program baby school/sekolah bayi, daycare/penitipan anak, kb tk islam
Langganan:
Postingan (Atom)